

Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?
- Bukankah udara penuh hampa ingin harga? -
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali
Akankah kita utamakan percakapan begini?
- Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? -
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi
Bukankah dada hamparkan warna
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji
Akan kepermainan rahasia
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari
Hebat ya.. kapan ya kami bisa bikin puisi se-'rumit' ini
Tes Tes Tes
Hari di pabrik nuklir
Hak kita tidak mati suri
Sesungguhnya kawan, pada libur
yang menyisir pagi
Kita sentosa nian
Nyanyi-nyanyi-nyanyi
Hai kesini para pemudi
Lekas jari kita menampik
nada nada disana
Lihatlah dengan jemu
Kami lakukan apa yang kau bilang tabu