Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta? Akankah kita utamakan percakapan begini? Bukankah dada hamparkan warna Akan kepermainan rahasia Hebat ya.. kapan ya kami bisa bikin puisi se-'rumit' ini
- Bukankah udara penuh hampa ingin harga? -
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali
- Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? -
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses so far.
Post a Comment