Harusnya saya nulis ini pas 17 agustus, tapi biarin lah
berikut puisi dari Prof. Sapardi
Selamat Pagi Indonesia
Selamat pagi Indonesia
Seekor burung mungil mengangguk
Dan menyanyi kecil buatmu
Akupun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu
Dan kemudian pergi untuk mewujudkan setia untukmu
Dalam kerja yang sederhana
Bibirku tak bisa mengungkapkan kata-kata yang sukar
Dan tanganku terlalu kurus untuk mengacung terkepal
Selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah
Di mata perempuan yang sabar
Di telapak tangan yang membantu para pekerja jalanan
Kami telah bersahabat dengan kenyataan
Untuk diam-diam mencintaimu
Pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
Agar tak sia-sia kamu melahirkanku
Seekor ayam jantan menegak, da menjeritkan salam padamu
Kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya
Akupun pergi bekerja, menaklukkan kejemuan, merubuhkan kesangsian
Dan menyusun batu demi batu ketabahan, benteng kemerdekaan
Pada setiap matahari terbit, o anak jaman yang megah,
Biarkan aku memandang ke timur untuk mengenangmu
Wajah-wajah yag penuh anak-anak sekolah berkilat,
Para perempuan menyalakan api,
Dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
Telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura
Selamat pagi, Indonesia. Seekor burung kecil memberi salam
Kepada si anak kecil, terasa benar, aku tak lain milikmu
Puisi ini memang tidak se-terkenal puisi Sapardi yg "Aku Ingin", tapi puisi ini bagus kok
Prof. DR. Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, 20 Maret 1940. Tamat di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (1964), kemudian ia mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan pernah menjabat sebagai dekan dan guru besar di fakultas tersebut.
Pada sebagian sajak, tulisannya dianggap mempunyai gaya yg mirip dengan tulisan Goenawan Mohamad. kedua orang ini memang pada zamannya banyak memberikan karya-karya yang hebat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses so far.
Post a Comment